CSE

Loading

Selasa, 14 Januari 2014

Teaching Speaking


PENGGUNAAN KAPSUL VITAMIN A DOSIS TINGGI SECARA AMAN



Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 SI atau lebih rendah) yang dilakukan secara berkala kepada anak, dimaksudkan untuk menghimpun cadangan Vitamin A delam hati, agar tidak terjadi kekurangan vitamin A dan akibat buruk yang ditimbulkannya, seperti xeroptalmia, kebutaan dan kematian. Cadangan vitamin A dalam hati ini dapat digunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI kepada anak usia 1-5 tahun dapat emberi perlindungan selama 6 bulan, tergantung berapa banyak vitamin A dari makanan sehari-hari dikonsumsi oleh anak dan penggunaannya dalam tubuh.
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf

Selasa, 07 Januari 2014

Makalah paragraf



BABI
PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalammembuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhidalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduanantara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat.Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benarsesuai dengan kaedah-kaedahnya.

1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahuipengertian paragraf
2. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf
3. Pembagianparagraf menurut jenisnya
4. Mengembangkansuatu paragraf

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui pengertian, jenis dan pengembangan ide dalam paragraf. Dapat mengetahui macam-macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan benar.
Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN JENIS PARAGRAF

2.1.1  Pengertian Paragraf

Paragraf adalah satuan pikiran atau gagasan atau topik yang sederhana yang pada umumnya diungkapkan dalam beberapa kalimat (kelompok kalimat). Paragraf itu merupakan bagian dari suatu karangan (wacana). Suatu paragraf secara bersama-sama dengan paragraf yang lain mendukung penyajian topic karangan(wacana) itu. Paragraf selalu mendukung penyajian suatu karangan.
Pengertian paragraf menurut beberapa pakar linguistik:
-          Arifin & Tasai (2004:113)
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik
-          Kridalaksana(1984:140)
Paragraf adalah satuan bahasa yang mengandung satu tema
-          Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:828)
Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru dan disebut juga dengan alinia.
-          Widjono Hs (2005:160)
Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap, runtut, dan padu; paragraf juga berarti bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
-          Semi(1989:58)
Paragraf adalah kalimat atau seperangkat kalimat mengacu pada satu topik.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami beberapa hal tentang paragraf. Pertama, dilihat dari bentuknya paragraf umumnya terdiri atas beberapa kalimat (disebut paragraf sempurna) namun sebagian kecil terdiri atas satu atau dua kalimat (disebut paragraf sederhana). Kedua, dilihat dari segi penulisannya, paragraf ditulis dengan menjorokkan awal kalimat ke bagian dalam tulisan atau ditulis sejajar namun dipisahkan dengan memberi jarak dari paragraf yang lain. Ketiga, dilihat dari segi isinya, paragraf membicarakan satu topik pemikiran sederhana yang mendukung topik subbab atau topik bab atau topik karangan(wacana).

2.1.2Jenis Paragraf

A. Berdasarkan Kelengkapannya

a.       Paragraf sederhana
Paragraf yang hanya terdiri dari satu atau dua kalimat. Pada umumnya, hanya berisi pengantar suatu topik bahasan, penutup topik bahasan, peralihan topik bahasan di dalam buku atau karangan ilmiah lainnya. Selain itu, paragraf sederhana juga berisi rujukan penutup dalam surat atau berupa teras dalam berita jurnalistik.
Dalam buku atau karangan ilmiah, paragraf sederhana berisi pengantar/ pembuka suatu topik bahasan, atau penghubung/peralihaan topik bahasan, atau penutup topik bahasan. Dalam berita jurnalistik, paragraf sederhana adalah seperti paragraf teras dan tubuh berita. Dalam surat, seperti paragraf pembuka atau paragraf penutup.
Contoh:
Dalam bab ini, dibicarakan dua hal yang saling berkaitan yaitu perkembangan kosakata bahasa Indonesia dan pengembangan kosakata bahasa Indonesia. Perkembangan dan pengembangan menyangkut dua hal yang berbeda apabila dilihat dari proses kejadiannya, tetapi apabila dilihat dari hasilnya merupakan dua hal yang sama.

b.      Paragraf sempurna
Paragraf sempurna adalah paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Satu atau dua kalimat menyatakan topik bahasan paragraf sedangkan beberapa kalimat lainnna menjelaskan topik bahasan paragraf itu. Paragraf sempurna adalah paragraf yang berupa paragraf pokok/ pengembang.
Contoh:
Peredam senjata bekerja dengan prinsip-prinsip yang sederhana untuk membuat senjata tidak bersuara.Bayangkan sebuah balon. Apabila kamu menusuk balon dengan peniti, akan menimbulkan suara yang keras. Akan tetapi, jika kamu membuka balon dan membiarkan udaranya keluar perlahan, suaranya akan sangat pelan. Proses inilah menjadi ide dasar di balik peredam senjata.

B.  Berdasarkan Fungsinya dalam Karangan

    A      Paragraf pengantar/ pembuka
Paragraf pengantar/ pembuka adalah pargraf yang terdapat di awal suatu karangan. Berisi pengantar untuk masuk ke suatu topik bahasan subbab, bab, atau karangan. Paragraf pembuka ini harus selalu ada di awal topik bahasan subbab, bab, atau karangan.
Contoh:
Pada bab ini akan dibicarakan perubahan makna lesikal, ketaksaan leksikal, komponen makna lesikal, dan nilai rasa kata leksikal.

b.      Paragraf penghubung/ peralihan
Paragraf yang terdapat di dalam suatu karangan yang lazim digunakan untuk memperlancar peralihan suatu topik bahasan dari topik bahasan sebelumnya. Disebut paragraf penghubung karena digunakan untuk menghubungkan suatu dua topik bahasan yang berbeda dan di sebut paragraf peralihan karena ini memperlancar peralihan dari satu topik bahasan ke topik bahasan lainnya dalam suatu karangan.
Contoh:
Pada uraian di atas telah dijelaskan hakikat pemerolehan bahasa. Sekarang perlu diketahui ragam atau jenis-jenis pemerolehan bahasa seperti diuraikan berikut ini.

c.       Paragraf penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat di akhir suatu karangan, bab dan subbab. Berisi suatu penyimpulan topik bahasan, penegasan topik bahasan, atau pengharapan kepada pembaca berkaitan dengan topik bahasan itu.
Contoh:
Sebagai akhir dari bab ini, bisa dikatakan banyak sekali masalah yang akan muncul dalam tahap-tahap kerja penyusunan kamus, baik kamus ekabahasa maupun kamus dwibahasa.

d.      Paragraf pokok/pengembang
Yaitu kesatuan beberapa paragraf pokok/ pengembang yang menunjang pengembangan topik bahasan karangan. Disebut paragraf pokok karena paragraf ini adalah paragraf inti yang berisis satu topik bahasan paragraf yang secara bersama-sama dengan paragraf pokok yang lain menjelaskan topik bahasan karangan. Disebut paragraf pengembang karena paragraf ini mengembangkan topik bahasan karangan.

C. Berdasarkan Teknik Pemaparannya

      a. Paragraf deskripsi
Paragraf yang berisi gambaran(deskripsi) tentang suatu objek seperti benda, manusia, binatang, alam dan sebagainya.Paragraf deskripsi hanya dibuat untuk menggambarkan suatu objek dengan media bahasa (kalimat-kalimat atau paragraf). Penyusunan paragraf deskripsi menggunakan logika ruang. Penataann paragraf deskripsi dengan logika ruang itu dapat dipilih sesuai urutan atas-bawah, kiri-kanan, utara-selatan, timur-barat, bagian besar-bagian kecil, dan sebagainya.

b.      Paragraf narasi
Paragraf narasi selalu berisi peristiwa kehidupan yang di alami oleh tokoh yang diceritakan. Penyusunan paragraf narasi menggunakan logika urutan waktu (kronologis). Penataan paragraf narasi dengan logika urutan waktu dapat dipilih sesuai urutan kejadian sebelumnya-sekarang atau sekarang-sebelumnya.

c.       Paragraf eksposisi
Paragraf yang berisi penjelasan informasi (ekspos)tentang suatu persoalan, gagasan, pemikiran, temuan kepada orang lain.Penyusunan paragraf eksposisimenggunakan logika ilmiah (pemikiran). Artinya, untuk menjelaskan suatu topik pembahasan digunakann logika ilmiah seperti umum-khusus(deduktif), khusus-umum(induktif), penjelasan (definisi), sebab-akibat, pemerian contoh, pengelompokan(klasifikasi), dan sebagainya.

d.      Paragraf Argumentasi
Paragraf yang berisi penjelasan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu gagasan, pemikiran, temuan, atau keyakinan dengan pemberian alasan, data atau fakta.Penyusunan paragraf argumentasi juga menggunakan logika ilmiah(pemikiran). Namun yang lebih penting adalah paragraf argumentasi harus memberikan keyakinan kepada pembaca dengan argumentasi yang kuat.

e.       Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya berupa usaha untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain tentang suatu  hal.
Paragraf persuasi sering ditemukan dalam karangan-karangan yang berwujud iklan, promosi, dan lain-lain. Penyusunan paragraf persuasi mengunakan logika yang disertai daya persuasif terhadap pembaca.

2.2 CIRI PARAGRAF YANG BAIK

Paragraf yang baik hendaknya memenuhi dua syarat, yaitu (1) kesatuan dan (2) kepaduan (Arifin 1988:126; Soedjito 1991:30). Selanjutnya Sakri (1992:2) menambahkan ciri ketiga paragraf yang baik, yakni memiliki isi yang memadai. Berikut ini diuraikan secara rinci.
a. Kesatuan
Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran. Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu. Apabila ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran atau ide pokok paragraf itu, maka paragraf itu menjadi tidak padu dan tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. Perhatikan paragraf di bawah ini.
Contoh:
Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng, selesai pertandingan final Kejurnas Tenis Minggu malam di Gedung Olah Raga Jatidiri Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara pulau Jawa, ibu kota propinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapar terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petenis terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi puncak yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena kejurnas.
Paragraf tersebut terdiri atas enam kalimat. Dalam paragraf itu, kalimat ketiga, yaitu Kota Semarang terdapat di pantai utara pulau Jawa, ibu kota propinsi Jatengmenyimpang dari pokok pikiran Jateng sukses, sedangkan kalimat yang lain mendukung pokok pikiran. Kalimat ketiga menyebabkan paragraf tersebut tidak utuh. Oleh sebab itu, kalimat itu hendaknya dikeluarkan sehingga paragraf itu menjadi utuh.

b. Kepaduan
Kepaduan paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat secara logis dan dari ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan penghubung transisi. Beberapa kata transisi yang dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain adalah sebagai berikut.
(1) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula.
(2) Hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
(3) Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
(4) Hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, maka.
(5) Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu.
(6) Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
(7) Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
(8) Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
Paragraf di bawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait antarkalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.
Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai guncang menampung serbuan para pemburu saham. Agaknya, pemilik-pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik yang menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101,828 persen.
Dengan dipasangnya pengait antarkalimat sementara itu, oleh karena itu, akibatnya, dan bahkan dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf dapat dirasakan dan urutan kalimat-kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.
c. Isi yang memadai
Sebuah paragraf dikatan memiliki isi yang memadai jika memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan patut sebagai pendukung pokok pikiran paragraf. Pembaca berharap akan menemukan semua informasi yang kerkaitan dengan pokok pikiran paragraf secara memadai. Pembaca akan kecewa bila gagasan yang terkandung dalam sebuah paragraf tidak jelas atau tidak didukung dengan rincian yang memadai. Paragraf yang hanya terdiri atas satu atau dua kalimat, jelas tidak memadai dalam hal isi. Paling tidak kalimat utama dijelaskan oleh beberapa kalimat penjelas.


2.3 PENGEMBANGAN DAN PENATAAN IDE DALAM PARAGRAF

3.1 Teknik Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf merupakan cara menyajikan topik bahasan paragraf dalam bentuk kalimat topik dan kalimat-kalimat penjelas.
Pengembangan Paragraf yang Memiliki Kalimat Topik
Pengembangan paragraf yang memiliki kalimat topik ini berarti berbicara tentang pengembangan paragraf eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Teknik penguraian gagasan
Digunakan jika topik bahasan paragraf dalam kalimat topik itu adalah berupa definisi konsep, penjelasan ide, pikiran, pendapat.
Teknik perbandingan/pertentangan
Digunakan jika topik bahasan paragraf dalam kalimat topik itu adalah berupa perbandingan/pertentangan dua hal.
Teknik pemberian contoh
Digunakan jika topik bahasan  paragraf dalam kalimat topik itu dirasakan akan lebih jelas dengan cara mengemukakan contohnya. Lazim digunakan untuk mengkonkretkan suatu topik bahasan(paragraf).
Teknik pemberian argumentasi
Digunakan jika topik bahasan paragraf dalam kalimat itu berupa pendapat, gagasan, atau keyakinan yang memerlukan alasan agar diterima orang lain.

Selasa, 10 Desember 2013

Sword Art Online eps.1

#1 THE WORLD OF SWORDS

In the year 2022, a next-generation game known as "Nerve Gear" has been developed, making Full Dives into a virtual dimension possible.
"Nerve Gear" The world's first true VRMMORPG*
"Sword Art Online (SAO)" has generated worldwide buzz, and on its official launch day, one player, Kirito, immerses himself in its virtual world.
But Akihiko Kayaba, the developer of SAO, proclaims the following to all players.
This game is inescapable unless all levels are cleared.
And in this world, "Game Over" is equivalent to death in the real world.
* VRMMORPG=Virtual Reality Massively Multiplayer Online Role Playing Game 
klik untuk info lebih lengkapSAO